Tips Mencegah Penyakit Kaki Gajah
WARGA hendaknya bersama-sama mencegah penyebaran penyakit kaki gajah, atau yang kerap disebut filariasis. Jangan takut meminum obat kaki Gajah ini. Karena bila tidak diminum, penyakit ini dapat menyebabkan cacat menetap. Jadi semua orang bisa terkena penyakit ini, baik muda atau tua, laki-laki atau perempuan.
Sebenarnya, apakah penyebab penyakit kaki gajah itu?
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa penyakit Filariasis disebabkan oleh infeksi cacing filaria yang menetap di dalam darah yang masuk ke dalam tubuh manusia. Yang berbahaya, penyakit menular ini ditularkan lewat gigitan nyamuk jenis apapun, di dunia sejauh ini ada 23 jenis nyamuk dari 5 genus.
Cacing mikrofilaria ini merupakan cacing kecil yang hidup dan berkembang biak di dalam kelenjar getah bening. Namun mereka akan keluar melalui pembuluh kapiler dan mencari makan di dalam darah. Lama kelamaan, cacing tersebut akan membesar dan saluran getah bening akan tersumbat. Inilah awal mula terjadinya pembengkakan.
Gejala awal seseorang terkena penyakit kaki Gajah adalah sebagai berikut:
- demam berulang selama 3-5 hari,
- pembengkakan tanpa ada luka di daerah lipatan paha atau ketiak yang tampak kemerahan, panas dan terasa sakit,
- terjadi pembesaran pada : kaki atau tangan, kantung buah zakar, payudara dan alat kelamin wanita
Akibatnya, penderita akan sakit sehingga tidak dapat bekerja dan menderita cacat seumur hidup. Ini akan menimbulkan rasa rendah diri dan efek ekonomisnya, biaya pengobatan yang sangat besar dapat menyebabkan kemiskinan.
Mengingat bahayanya penyakit ini, maka mau tidak mau, suka tidak suka, obat pencegahan Kaki Gajah ini wajib diminum oleh seluruh warga Bogor yang dalam keadaan sehat yang berumur 2-65 tahun.
Ada dua macam obat yang wajib diminum. Yang pertama adalah obat Diethylcarbamazine citrate (DEC) dan Albendazole. Obat Diethylcarbamazine bila diminum akan memberikan perbaikan klinis yang bermakna disertai dengan penurunan jumlah eosinofil dalam darah perifer dan kadar IgE plasma.
Sedangkan obat Albendazole dari hasil percobaan preklinis dan klinis menunjukkan bahwa albendazol mempunyai khasiat membunuh cacing, menghancurkan telur dan larva cacing. Efek antelmintik albendazol dengan jalan menghambat pengambilan glukosa oleh cacing sehingga produksi ATP sebagai sumber energi untuk mempertahankan hidup cacing berkurang, hal ini mengakibatkan kematian cacing karena kurangnya energi untuk mempertahankan hidup.
Kedua obat ini, paling ampuh bila diminum di malam hari. Karena dilihat dari kebiasaannya, cacing filariasis aktif keluar mencari makan di tengah malam.
Memang ada sejumlah efek samping yang dirasakan sesudah meminum obat, seperti panas, pusing dan mual. Tetapi Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular dr Eddy Darma, mengatakan warga Bogor tidak perlu khawatir. Pusing dan panas bisa disembuhkan dengan paracetamol yang sudah disediakan. Sedangkan bila merasa mual, Pos Minum Obat yang tersebar di seluruh RW telah menyiapkan Antasida Doen.
“Kalau kita sehat, makan apapun tidak masalah. Tetapi kalau kita punya riwayat alergi, maka bisa jadi masalah. Orang kita suka takut yang berlebihan. Padahal jangan digeneralisir,” imbau Eddy, Jumat (4/6/2010).
Untuk itu, Eddy mengajak warga Bogor untuk tidak ragu-ragu meminum obat ini. Bahkan, imbaunya, lebih baik bila obat ini diminum selama 5 kali berturut-turut selama lima tahun untuk mengeliminasi atau memberantas cacing filaria.
Selain itu, jangan lupa memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan semak-semak di sekitar rumah. Menimbun dan mengeringkan genangan air, membersihkan rawa-rawa atau kolam yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Tips lain, jangan lupa terus melindungi dari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan obat nyamuk bakar, semprot, atau mengoles kulit dengan obat anti nyamuk. Kalau perlu, gunakan kelambu sewaktu tidur dan menutup ventilasi rumah dengan kawat kasa nyamuk.
Sumber : http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2010/06/05/tips-mencegah-penyakit-kaki-gajah
0 comments:
Post a Comment