Tuesday, April 19, 2011

Tips Cara Mencegah Meningitis

Beberapa tips cara mencegah meningitis. Radang selaput otak atau meningitis hingga sekarang masih merupakan ancaman serius bagi bayi dan anak-anak. Terlebih mereka lebih berisiko terkena dibandingkan orang dewasa. Kalau tidak segera ditangani, dapat berakibat fatal, di mana kematian sering menimpa 17 persen penderita dalam jangka waktu 48 jam setelah terserang.

Penyakit Berbahaya

Meningitis adalah peradangan pada meninges, yaitu membran atau selaput pelindung saraf pusat yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab utamanya adalah virus dan bakteri. Meningitis karena virus (meningitis viral) umumnya bersifat ringan dan akan sembuh dalam jangka waktu 7–10 hari.

Akan tetapi, meningitis yang terjadi karena infeksi bakteri (meningitis bakterial) menunjukkan gejala dan tanda yang lebih serius, bahkan bisa mengancam nyawa si kecil.

Meningitis bakterial cukup banyak ditemukan, berkisar 30-50 kasus per 100.000 anak usia 0-5 tahun, dengan angka kematian yang cukup tinggi. Kalaupun meningitis tersebut dinyatakan sembuh, umumnya meninggalkan gejala sisa yaitu cacat permanen pada anak, seperti gangguan pendengaran dan saraf, epilepsi, keterbelakangan mental, dan kelumpuhan. Aduh, sungguh mengerikan!

Pneumokokus, si Biang Keladi

Ada tiga penyebab meningitis bakterial, yaitu Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae tipe b, dan Neisseria meningitidis. Dari ketiga bakteri itu, Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) yang paling sering menyerang bayi dan anak di bawah usia 2 tahun dan merupakan penyebab meningitis terparah. Bahkan, masa inkubasinya tergolong sangat cepat, sekitar 24 jam!

Bakteri pneumokokus itu sebenarnya hidup secara alami di saluran hidung dan tenggorokan manusia. Tapi bila "mengganas" dan menyebar ke dalam darah -terutama saat daya tahan tubuh melemah- bisa menimbulkan penyakit berbahaya, salah satunya: meningitis!

Sulit Dideteksi

Sayangnya, tidak mudah mendeteksi meningitis pada bayi. Kalau anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa bisa mengeluhkan gejala seperti leher kaku, sakit kepala, menggigil, maka hal itu sulit ditemukan pada bayi.

Sebaliknya, bayi mungkin hanya menampakkan gejala seperti luar biasa rewel, lesu atau demam.
Tanda-tanda tersebut mencakup: demam, kaku pada tengkuk, enggan menyusu/mengisap karena refleks menelan berkurang, tidak nafsu makan, menangis terus menerus (melengking), lemah, gemetaran, muntah dan ubun-ubun membenjol.

Penanganan

Bila menemukan gejala di atas, secepatnya bayi dibawa ke rumah sakit. Di sana tim dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, laboratorium yang meliputi tes darah dan X-Ray guna mendiagnosa penyakit. Dan bila mengarah pada meningitis, maka akan dilakukan pemeriksaan lumbar puncture (pemeriksaan cairan selaput otak).

Umumnya penderita akan diberikan antibiotik sesegera mungkin dan dirawat sekitar 10-14 hari. Pengobatan panjang itu dilakukan guna mencegah komplikasi atau mencegah infeksi datang kembali. Pada kasus berat, diperlukan perawatan intensif di UGD dan ketersediaan ventilasi udara untuk membantu pernapasan.

Tindakan Terbaik : Vaksinasi!

Mengingat meningitis dapat berakibat kematian atau cacat, maka sangat penting untuk dilakukan tindakan PENCEGAHAN sedini mungkin. Ya, meningitis dapat dicegah dengan vaksinasi IPD (Invasive Pneumococcal Disease) atau pneumokokus. Vaksin ini diberikan pada bayi/anak sebanyak 4 kali yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 15 bulan.

Bayi yang telah divaksinasi IPD akan terlindungi dari serangan (invasi) pneumokokus ke dalam darah, paru, dan otak, sekaligus secara tidak langsung dapat melindungi keluarganya dari serangan serupa. Pasalnya, penularan meningitis bisa terjadi melalui percikan ludah saat bersin, batuk, atau berbicara, dari penderita kepada orang sehat.

Jadi, sangatlah penting bagi orangtua untuk tidak menunda melakukan vaksinasi pada si buah hati. Bila ditunda hingga si kecil berusia satu tahun, bisa membahayakan karena meningitis lebih sering terjadi pada anak kurang dari dua tahun.

Sumber : http://www.kafe-iklan.com

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP