Cara Mengatasi Penyakit Vertigo
Dalam berbagai pembahasan, vertigo diterangkan dengan batasan yang berbeda-beda. Namun, umumnya vertigo dijelaskan sebagai adanya ketidakseimbangan atau gangguan keseimbangan. Vertigo berasal dari bahasa Yunani yang berarti memutar. Rasa sakit pada vertigo juga berputar-putar atau yang sering disebut dengan pusing tujuh keliling.
Vertigo kadang disertai rasa terhuyung seakan mau jatuh dan dengan bunyi berdengung pada telinga. Namun, vertigo dapat muncul akibat gangguan mata atau leher. Ukuran lensa, misalnya, antara mata kiri dan kanan berbeda jauh, atau terjadi gangguan pada sumbu mata sehingga menyebabkan penglihatan menjadi rangkap dan kabur.
Istilah vertigo sering dipersepsikan sebagai pusing, puyeng, melayang, berputar. Perlu dipastikan kondisi vertigo sebenarny agar penanganannya pun tepat.
Pertemuan ilmiah ke-23 yang diadakan oleh Indonesia Japan Medical Study Club (IJMSC) pada pertengahan Mei lalu mengangkat topik Penatalaksanaan Vertigo Dalam Praktek Sehari-hari. Mengingat vertigo adalah kondisi yang banyak terjadi di masyarakat, maka topik ini layak disimak.
Vertigo merupakan suatu gejala subyektif. Istilah pusing, melayang, puyeng, sering dianggap sama dengan vertigo. Padahal istilah itu juga digunakan untuk menunjukkan misalnya nyeri kepala, pikiran bingung, dan sebagainya. Sehingga harus dipastikan bahwa keluhan itu sebagai vertigo yang lebih dikenal dengan istilah pusing tujuh keliling.
Faktor usia seseorang yang semakin tua, kebiasaan kurang tidur, tidak tahu waktu, dan adanya berbagai tekanan hidup, adalah beberapa contoh faktor yang menyebabkan seseorang mengalami vertigo. “Semua harus diperiksa, jangan sampai terjadi penyempitan dan penyumbatan di otak. Kita harus berusaha menghilangkan berbagai kemungkinan,” jelas Prof. Dr. dr. H. Sujudi, SpMK.
Gangguan keseimbangan
Menurut dr. Andradi Suryamihardja, SpS, jika penderita dengan jelas mengatakan bahwa ia merasa pusing dengan berputar terbalik-balik, itu berarti orang tersebut mengalami vertigo. Namun perlu diingat, ada juga penderita yang merasa vertigo ketika dalam posisi berbaring, dari jongkok lalu berdiri. Bahkan ada juga vertigo yang muncul ketika berada di tengah keramaian.
Tak salah jika vertigo disebut juga gangguan keseimbangan yang beragam.Bisa juga dikatakan bahwa vertigo merupakan suatu ilusi dimana seseorang merasa tubuhnya bergerak terhadap lingkungannya atau lingkungan bergerak terhadap dirinya. Vertigo bisa dicetuskan oleh gerakan obyek gambar (visual), lingkungan yang ramai orang, kemacetan lalu lintas, atau misalnya ramainya supermarket.
Alat keseimbangan tubuh manusia yang sentral (utama) ada pada otak kecil di bagian belakang kepala. Ketika terbentur, sistem keseimbangan pun terganggu sehingga muncul vertigo. Alat keseimbangan dalam telinga pun sensitif terhadap perubahan, misalnya ketika seseorang sedang flu berat, maka bisa menyebabkan vertigo.
Vertigo juga bisa sebagai gejala stroke. Vertigo yang melibatkan otak sentral, selain karena benturan pada kepala bagian belakang, bisa juga karena suplai darah ke otak berkurang. Jika tidak segera diatasi, dapat menimbulkan stroke. Selain itu, seseorang yang mengalami vertigo bukan karena benturan yang kemudian mengalami gangguan bicara, dicurigai sebagai serangan awal stroke.
Itulah sebabnya, vertigo harus dikenali secara benar. Sebagai deteksi awal, bisa dilihat bentuk vertigonya. Apakah melayang, goyang berputar, tujuh keliling, rasa naik perahu, dan sebagainya. Selanjutnya dilihat keadaan yang memprovokasi timbulnya vertigo, seperti perubahan posisi kepala dan tubuh, keletihan, ketegangan, atau kurang tidur.
Langkah berikutnya, melihat waktu timbulnya. Apakah perlahan, hilang timbul, mendadak, knonik, dan apakah adagangguan pendengaran. Rincian keluhan ini berguna untuk menentukan apakah vertigo yang dialami termasuk ringan atau berat. Vertigo ringan misalnya yang mengalami gejala berputar karena stres atau muncul ketika ganti posisi. Sementara vertigo yang berat, penderita bisa tiba-tiba terjatuh.
Pengobatan vertigo bisa dengan obat anti vertigo serta terapi gerakan. Jika terdapat keluhan mual, muntah, lemas, serta berputar, maka diberikan obat secukupnya untuk mengurangi gejala tersebut. Sehingga penderita dapat mengikuti latihan rehabilitasi.
Bagi penderita vertigo akut, untuk menghilangkan vertigo, mual, muntah perlu waktu sampai seminggu. Sedagkan untuk dapat bekerja kembali seperti semula, bergerak stabil, biasanya perlu waktu 2-3 minggu. Untuk mengatasinya dapat melatih mata dan otot tubuh.
Pastinya, sebelum memberikan pengobatan, harus dilihat dulu penyebabnya, sumber, faktor pemicu, kapan serangan muncul, lama munculnya vertigo dan gejala penyertanya. Nah, dokter yang ahli menangani penyakit ini akan langsung tahu tindakan apa yang harus dilakukan.
Sedangkan bagi penderita, kenali vertigo yang Anda alami dengan mengikuti langkah-langkah di atas. Indentifikasi pada diri sendiri merupakan langkah terbaik untuk pengobatan vertigo. (BI)
Sumber : http://www.akujagoan.com/2011/05/cara-mengatasi-penyakit-vertigo.html
0 comments:
Post a Comment